59833 Catatan Teknis Februari 2011 Pengembangan Sektor Keuangan Memperluas sistem keuangan yang inklusif: Kesempatan usaha dan pasar potensial yang belum tersentuh bagi sektor perbankan Signifikansi: Sebagai penyedia layanan keuangan utama di Indonesia, sektor perbankan memainkan peran teramat penting dalam meningkatkan akses terhadap jasa keuangan dengan memperluas jangkauannya kepada sekitar 80 juta nasabah potensial. Banyak contoh dari berbagai tempat di dunia maupun dari dalam negeri sendiri telah membuktikan bahwa bank memainkan peran sangat penting dan menjadi lembaga yang berada di garis depan dalam meningkatkan sistem keuangan inklusif. Di Indonesia, lebih dari separuh penduduk tidak memiliki akses atau tidak menggunakan layanan perbankan formal. Kesempatan dan pasar usaha signifikan yang tetap belum tersentuh bank. Seperti halnya Pemerintah, perbankan juga berperan penting dalam perluasan sistem keuangan yang inklusif. Mencari cara-cara inovatif untuk menjangkau populasi yang belum terlayani jasa perbankan sangatlah penting bagi bank, dengan evolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta tingkat penetrasi telepon selular yang tinggi menawarkan satu kemungkinan cara penanganan bagi perluasan jangkauan pelayanan seperti ditemukan di negara-negara lain. Catatan teknis ini mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa peran bank dalam membangun sistem keuangan yang inklusif? Apa pengalaman perbankan yang relevan dalam meningkatkan sistem keuangan inklusif baik yang ditemukan di berbagai tempat di dunia maupun di dalam negeri sendiri? Apa yang dapat dilakukan untuk mencapai sistem keuangan yang lebih inklusif? Latar Belakang Bank-bank komersial terlalu "mahal" untuk oleh sektor swasta (industri perbankan, nasabah kecil asosiasi perbankan, sektor keuangan) dan Keuntungan memperoleh akses terhadap Di samping tingkat literasi keuangan yang pihak berwenang (BI, pemerintah) dibahas layanan perbankan rendah, sebagian besar penabung kecil di bawah ini, termasuk contoh-contoh Bank memainkan peranan utama dalam yang potensial menghindari bank umum pengalaman internasional maupun Indonesia. penyediaan jasa keuangan. Dalam bentuk karena mereka merasa layanan perbankan yang paling sederhana, rekening bank Inisiatif sistem keuangan inklusif oleh Bank berada di luar jangkauan mereka. Rekening memungkinkan orang untuk mengelola uang tabungan reguler pada suatu bank biasanya Indonesia dengan lebih aman dan efisien ketimbang menuntut biaya administrasi bulanan dan Bank Indonesia (BI) telah memperkenalkan menggunakan uang tunai, sementara saldo minimum ­ yang keduanya dipandang rekening bank sederhana, TabunganKu, pinjaman mengalokasikan kembali sumber cukup tinggi oleh penduduk berpenghasilan dan telah mengusulkan peraturan identitas daya dari para penabung kepada peminjam. rendah. Bagi penabung kecil, bunga yang keuangan untuk meningkatkan sistem Kepemilikan rekening bank menawarkan diperoleh dari tabungan sering kali tidak keuangan inklusif. Bekerja sama dengan suatu cara untuk mengakses produk pinjaman dapat menutupi biaya administrasi, sehingga Alliance for Financial Inclusion (AFI), BI berharap yang lebih terjangkau dan akses yang lebih nilai tabungan terus berkurang dengan untuk mengerjakan proyek uji coba untuk baik kepada produk-produk keuangan berjalannya waktu. Sejumlah peminjam kecil mengembangkan identitas keuangan bagi lainnya. Tabungan dapat menjadi bantalan juga dianggap tidak laik kredit oleh bank, mereka yang belum terlayani jasa perbankan. pengaman selama masa kesulitan ekonomi, karena mereka tidak memiliki jaminan atau Proyek tersebut bertujuan menciptakan sementara pinjaman memberi kesempatan catatan transaksi keuangan yang memadai, database identitas keuangan untuk populasi untuk menciptakan investasi produktif yang sehingga pinjaman informal yang lebih yang belum terlayani jasa perbankan. meningkatkan aliran masuk pendapatan mahal menjadi satu-satunya pilihan untuk Kelompok individu ini akan diberikan nomor di masa depan. Pinjaman bank biasanya meminjam uang. identitas keuangan (FIN-Financial Identity ditawarkan dengan tingkat bunga yang Number) yang akan digunakan lembaga lebih rendah ketimbang pinjaman dari sektor BPR memiliki prospek bagus... tetapi masih keuangan berwenang untuk mengidentifikasi informal. menghadapi kesulitan dan mengakses data keuangan mereka. BPR relatif kecil dan hanya melayani wilayah Cetak biru untuk program tersebut masih Potensi pasar yang luar biasa besar tetap setempat. Produk-produk perbankan BPR sedang ditinjau oleh institusi terkait, bersama- tersedia cenderung lebih `murah` dari bank umum sama dengan survei awal proyek uji coba Sektor perbankan menguasai hampir 80 dimana biaya administrasi dan saldo pada segmen tertentu populasi yang belum persen keseluruhan aset keuangan di minimumnya relatif lebih kecil. Beberapa terlayani perbankan (Arisan, Gerakan Sekolah Indonesia. Sejak tahun 2000, cabang-cabang juga menerima simpanan dalam denominasi Menabung, Skema Pinjaman Tasik, dan bank telah meningkat sampai 70 persen, kecil (bahkan uang logam) dan menawarkan Nasabah LKM). Rekening bank sederhana sementara jumlah ATM naik hampir tiga pengumpulan simpanan (cicilan utang) akan ditawarkan kepada kelompok-kelompok kali lipat. Meskipun terjadi peningkatan dari rumah ke rumah. Meski demikian, BPR tersebut setelah mereka memperoleh jangkauan pelayanan, sekitar separuh rumah merasa bahwa mereka masih kurang dalam Nomor Identitas Keuangan (FIN). BI juga tangga Indonesia tetap belum memiliki hal (jaringan) teknologi yang mendukung merencanakan untuk mengembangkan rekening bank.i Pada tahun 2008, lebih dari layanan perbankan, serta SDM yang handal identitas keuangan bagi populasi yang telah 54 juta orang mengakses jasa keuangan dan terjangkau. Biaya sumber dana yang menggunakan bank, yaitu nomor ID nasabah bukan-bank (sebagian besar dari sektor tinggi seringkali mempersulit BPR untuk (CIN) bagi mereka yang memiliki rekening informal) sementara lebih dari 27 juta lainnya bersaing dengan divisi mikro dari bank umum. bank dan nomor ID pengutang (DIN) bagi tidak menggunakan jasa keuangan apa para peminjam. Pada akhirnya, FIN, DIN, dan pun.ii Dengan pendekatan yang tepat, bank Meningkatkan Akses Terhadap Jasa CIN akan dipadukan ke dalam satu nomor ID memiliki posisi yang baik untuk menjangkau tunggal (SIN), sebagai satu-satunya identitas klien potensial tersebut, khususnya mereka Perbankan keuangan untuk setiap yang orang yang yang secara berkala memanfaatkan penyedia Berbagai inisiatif bagi sistem keuangan inklusif tercatat dalam sistem. jasa keuangan informal. Pengembangan Sektor Keuangan Catatan Teknis A. Rekening Bank Sederhana untuk tujuan-tujuan produktif seperti investasi transaksi. WIZZIT diperkirakan memiliki Terutama dimaksudkan untuk menarik calon dalam pendidikan, kesehatan, perumahan, 250.000 nasabah pada akhir 2008. nasabah potensial yang belum terlayani oleh atau usaha mikro. Matched savings juga · G-CASH di Filipina adalah teknologi bank, rekening bank sederhana memiliki fitur dipraktikkan di Australia, Singapura, Korea mobile banking berbentuk mobile wallet berupa saldo minimum yang rendah atau Selatan, Inggris, dan Uganda. yang disediakan oleh Globe. Biaya nol dan tanpa biaya administrasi bulanan. transfer orang ke orang (P2P) berkisar Prosedur aplikasinya disederhanakan dan C. Branchless Banking PhP 1-PhP 40.000 per hari atau total PhP tidak memerlukan terlalu banyak dokumen Kenyamanan berupa lebih pendeknya jarak 100.000 per bulan. Sebagai tambahan identitas. Sejak 2005, Bank Sentral India perjalanan menuju institusi pengumpulan dari biaya pengiriman pesan singkat PhP (RBI) telah mendorong bank-bank untuk dana dapat meningkatkan transaksi dan 1, biaya transaksi PhP 10 dikenakan untuk menawarkan rekening serupa (no-frills partisipasi perbankan. setiap transaksi yang nilainya kurang dari accounts). Ditambah dengan fitur transaksi PhP 1.000 dan sekitar 1 persen dari nilai gratis terbatas, rekening Mzansi telah Skema pengumpulan tabungan di pintu transaksi, untuk transaksi di atas PhP ditawarkan di Afrika Selatan sejak 2004. Pada rumah merupakan sebuah contoh tradisional 1.000. Pada 2008, G-CASH memiliki lebih 2008, dua pertiga dari 3,5 juta pengguna yang berguna. dari 6.000 outlet domestik yang memberi aktif Mzansi merupakan nasabah yang baru · Skema simpanan Pygmy,iii skema pelayanan kepada 1,9 juta anggotanya. pertama kali menggunakan bank. Sejak 1970- tabungan yang setorannya dilakukan an hingga 1990-an, Pemerintah Indonesia setiap hari, sukses diimplementasikan Teknologi mobile electronic data capture menawarkan rekening tabungan Tabanas oleh Syndicate Bank di Negara Bagian (EDC) memungkinkan pegawai bank kepada sasaran kelompok tertentu seperti Karnataka, India. Agen-agen lapangan untuk melakukan transaksi teller di lokasi mahasiswa, organisasi pemuda, dan pegawai mengumpulkan sedikitnya seperempat nasabah (rumah/tempat usaha mereka), pemerintah untuk memupuk kebiasaan rupee per hari dari setiap rumah nasabah yang mengurangi kebutuhan nasabah menabung. Tingkat bunga dibayar dengan (pedagang kaki lima, buruh, pedagang untuk mendatangi kantor cabang bank skala menurun dimana bunga lebih tinggi desa) dengan tingkat bunga simpanan mereka. Teknologi ini dapat memproses diberikan untuk saldo lebih rendah guna yang lebih rendah dari simpanan penyetoran, penarikan, transfer uang mendorong para penabung kecil. Bunga regular untuk mengkompensasi biaya atau pengecekan saldo. Modul GPRS dihitung berdasarkan saldo minimum pengumpulan yang tinggi. memungkinkan dilakukannya transaksi bulanan, yang dibayarkan setiap tahun, dan · Bank Dagang Baliiv menawarkan secara online; sensor biometrik dan card chip bebas dari pajak. Pada akhir Februari 2010, BI pengumpulan mobilitas dana harian reader memungkinkan proses verifikasi; dan bersama-sama 70 bank umum dan lebih dari sebagai bagian dari layanannya. Bank print-out menyediakan bukti transaksi. Bank 1.000 BPR memperkenalkan TabunganKu, ini memiliki tiga jenis tim pengumpul: Mandiri, Danamon Simpan Pinjam, Bank Sinar sebuah rekening tabungan sederhana. tim berjalan kaki, menjangkau wilayah Harapan Bali, dan BTPN sudah menggunakan Keistimewaan tabungan ini terletak pada terdekat dari cabang; tim berkendaraan sistem ini untuk melayani segmen perbankan saldo minimumnya yang rendah, tanpa biaya sepeda motor, menjangkau nasabah mikro mereka. Pada April 2010, Bank Sinar administrasi, dan tingkat bunga yang rendah yang lebih jauh; dan tim berkendaraan Harapan Bali memperkenalkan Sir@t, layanan (hingga 1 persen). Walau membuat biaya mobil, melayani nasabah yang paling transaksi sarat teknologi, suatu layanan EDC menabung menjadi lebih murah, TabunganKu jauh dari cabang. yang juga dimanfaatkan untuk pembayaran tidak menawarkan insentif yang cukup untuk tagihan (listrik/air). Hingga Mei 2010, bank mendorong transaksi perbankan yang aktif. Teknologi mobile banking memungkinkan tersebut telah mengoperasikan 20 peralatan nasabah berpendapatan rendah untuk EDC di seluruh Bali dan telah memproses B. Dorongan Menabung mengakses layanan perbankan dengan 2.097 transaksi penarikan dan 1.694 transaksi Matched savings adalah insentif untuk menggunakan telepon selular. Transaksi- penyetoran. Karena penerimaan masyarakat mendorong kebiasaan menabung di kalangan transaksi dilakukan menggunakan SMS yang begitu luas, bank tersebut merencanakan individu yang termarjinalkan dengan sampai batas moneter tertentu sesuai dengan untuk meningkatkan jumlah operasinal memberikan dana yang menyamai nilai UU Anti-Pencucian Uang (AMLA). Layanan- EDC hingga 100 unit pada Juni 2010. BTPN tabungan mereka sesuai tujuan atau rasio layanan itu mencakup transfer orang ke orang (Bank Tabungan Pensiun Negara) sudah tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya, (P2P), pembayaran tagihan, pembelian pulsa, menggunakan EDC mobil untuk melayani hingga mencapai batasan jumlah keseluruhan dan bahkan setoran/tambahan saldo atau segmen perbankan mikronya sejak akhir 2008. tertentu. Di AS, American Dream Demonstration penarikan di outlet tertentu. Dengan menggunakan mobile EDC, petugas menerapkan pendekatan ini pada 2.300 · Di Kenya, M-Pesa memiliki 9 juta transaksi di luar cabang (OTO) rata-rata dapat orang berpendapatan rendah (80 persennya nasabah pada 2007 (40 persen dari memproses 10 sampai 25 transaksi per hari. perempuan) di 13 lokasi. Dana penyama penduduk usia dewasa) dengan jumlah (match funds) disimpan dalam rekening outlet hampir lima kali lipat dari total D. Linkage Program terpisah dan hanya dapat dicairkan setelah seluruh jumlah cabang Postbank, kantor Self-Help Groups (SHGs)v di India menawarkan memverifikasi resi dari kegiatan usaha kecil pos, cabang bank, dan ATM di negara itu. pinjaman dengan bunga kepada para atau perbaikan rumah. Family Development Plafon maksimum untuk semua transaksi anggota mereka dengan dana yang berasal Account Pemerintah Taiwan adalah skema adalah AS$ 500. Pendaftaran dan setoran dari kegiatan penghematan sukarela bersama 1-to-1 matched savings selama 36 bulan gratis, tetapi jasa lainnya dikenai biaya secara reguler. Sebagian besar SHG ini setelah dilakukannya setoran simpanan mulai dari AS$1.3¢ sampai US$40¢ per dikembangkan dan dibina oleh lembaga- pertama oleh penerima dana kesejahteraan, transaksi. Total saldo seluruh rekening lembaga, seperti LSM, bank, kelompok petani, dengan sasaran kelompok perempuan, pelajar M-Pesa tersimpan dalam rekening atau wiraswasta. Pengalaman kelompok ini sekolah menengah atas, atau rumah tangga gabungan dari dua bank pengelola dan dalam pinjaman informal memungkinkan dengan ibu sebagai orang tua tunggal yang tidak mendapatkan bunga. mereka belajar hal-hal penting terkait berpendapatan rendah dan mensyaratkan · WIZZIT, divisi South African Bank di intermediasi keuangan, pengelolaan rekening kehadiran dalam kelas pendidikan keuangan. Athens, menawarkan layanan transaksi sederhana, dan ketrampilan yang diperlukan Dana dapat diakses setelah tiga tahun untuk perbankan yang dapat diakses melalui untuk menangani sumber dana yang lebih tujuan investasi, pendidikan tinggi, usaha telepon selular dan kartu debit (Maestro). besar. Dengan dorongan dari Bank Sentral kecil, atau pembelian rumah pertama. Di Peru, Biaya pendaftaran AS$5.26, tidak ada India (RB India), bank mulai menawarkan lebih dari 7.000 perempuan desa yang tinggal saldo minimal atau biaya bulanan, hanya pinjaman tanpa agunan kepada kelompok di Puno-Cusco Corridor ikut serta dalam skema menggunakan model bayar biaya per SHG yang telah stabil dan memperlihatkan 1-to-1 matched savings dengan setoran awal transaksi (pay-as-you-go) dengan kisaran perilaku keuangan yang matang. Bank hingga AS$ 34. Penarikan dapat dilakukan antara AS$0.13 sampai AS$0.66 per memang menentukan tingkat bunga tetapi Pengembangan Sektor Keuangan Catatan Teknis cara dan metode pelunasan bergantung LSM, SHG, LKM, atau organisasi publik membuat implementasi strategi menjadi pada kesepakatan anggota SHG tersebut. lainnya sebagai agen perbankan lebih baik. Penyelarasan program yang Karena SHG tersebut sudah mencapai tingkat yang dapat menerima setoran dan sedang dijalankan di setiap departemen, disiplin keuangan tertentu (melalui kegiatan memungkinkan penarikan dana dengan kementerian, dan berbagai lembaga akan penghematan bersama dan pinjaman internal menggunakan solusi TI inovatif pada membantu dalam menghindarkan duplikasi mereka), serta adanya tekanan dari sesama Januari 2006; program dan mencapai sinergi yang anggota kelompok, pelunasan yang tepat e) menambah sektor prioritas di 2007 lebih efektif. Pengalaman Afrika Selatan waktu dan agunan sosial untuk pinjaman kepada lebih banyak sektor padat menunjukkan bahwa pendekatan kolaborasi menjadi terjamin. Tiga jenis model linkage karya seperti pertanian, usaha kecil, antara pemerintah dan sektor swasta, yang bank-SHG diantaranya: (1) linkage langsung, perdagangan ritel, pinjaman pendidikan, menetapkan tujuan dan pedoman yang jelas tanpa fasilitasi dari lembaga lain; (2) linkage keuangan mikro, dan perumahan serta tetap dalam koridor bisnis yang wajar, tidak langsung, dengan lembaga promoter berbiaya kecil, dibarengi dengan usaha telah berhasil memperluas jangkauan layanan sebagai fasilitator; dan (3) linkage tidak untuk meningkatkan tingkat literasi jasa keuangan hingga ke separuh bawah langsung, dengan lembaga promoter sebagai keuangan; dan penduduknya. fasilitator dan lembaga keuangan. Hingga f) meluncurkan website dalam 13 Maret 2007, sekitar 74 persen dari total bahasa daerah India yang berisikan Mendorong pendidikan keuangan sejak awal program linkage adalah model 2, sementara informasi tentang semua masalah yang Pengalaman India menunjukkan bahwa 20 persennya adalah model 1, dan model 3 menyangkut perbankan dan orang memperkenalkan produk-produk keuangan dengan hanya 6 persen. awam pada 2007. yang terjangkau tanpa dibarengi dengan intervensi literasi keuangan yang efektif Swamitra adalah kemitraan antara Bank South Africa's Black Economic Empowerment bagi nasabah yang menjadi sasaran akan Bukopin dan koperasi untuk menjangkau (BEE) Charter,vii diluncurkan pada Oktober menghasilkan tingkat penggunaan produk nasabah UMKM yang layak namun belum 2003 oleh Dewan Perbankan Afrika yang rendah meskipun ketersediaan akses terlayani oleh bank. Sebagai koperasi, mitra- Selatan dengan tujuan meningkatkan mencapai 100%. Contoh kasus di Kenya mitra Swamitra Bank Bukopin mampu akses terhadap jasa keuangan bagi rumah dan Afrika Selatan menunjukkan bahwa menawarkan layanan tabungan dan pinjaman tangga dan masyarakat miskin. Dengan generasi muda bersikap lebih terbuka kepada kepada anggotanya dengan kemudahan tetap mempertahankan praktik usaha yang perkembangan teknologi dan berperan aktif yang lebih banyak ketimbang bank. Bank aman, anggota BEE Charter menyepakati untuk mengajak keterlibatan generasi yang Bukopin akan memberikan perbaikan sistem bahwa dalam penyediaan produk dan jasa lebih tua. Pengalaman melakukan transaksi TI, pelatihan manajemen perbankan kepada keuangan, sektor keuangan harus mengacu dengan bank secara reguler, juga lebih para petugas, dan modal kerja kepada pada Charter tersebut beserta scorecard-nya. efektif ketimbang pendekatan pendidikan mitra koperasinya yang memungkinkan Charter tersebut menetapkan sasaran bahwa keuangan konvensional. Transaksi gratis aksesibilitas layanan keuangan secara online, pada 2008 persentase tertentu dari LSM 1-5 yang terbatas merupakan cara bank untuk namun dengan tetap berpegang pada prinsip (ukuran standar hidup Afrika Selatan, bagi menginformasikan nasabah yang baru kehati-hatian. Swamitra terus mengalami 50% terbawah) akan memiliki akses efektif pertama kali menggunakan bank untuk perkembangan: unitnya bertambah dari 387 kepada jasa keuangan yang paling sesuai dan menyadari biaya dan keuntungan dari di 2007 menjadi 488 pada 2009, dengan nilai terjangkau. Charter tersebut mensyaratkan setiap transaksi bank. Di masa lalu, Tabanas keseluruhan aset yang meningkat dari Rp peningkatan akses bagi LSM 1-5 seperti berperan dalam memberikan pengalaman 670 miliar pada 2007 menjadi Rp 1.050 triliun berikut: perbankan secara langsung kepada pelajar/ pada 2009. Nilai kreditnya berkisar antara Rp 2 a) peningkatan 80 persen pada akses mahasiswa dan para anggota organisasi juta sampai Rp 50 juta yang diberikan kepada terhadap produk-produk dan layanan pemuda sejak usia kecil. Selain usaha untuk 103.300 nasabah pada 2009, dengan total Rp jasa transaksi; menyusun kurikulum (wajib) tentang 846 juta. b) peningkatan 80 persen dalam akses pendidikan keuangan kepada anak sekolah, terhadap produk dan jasa bank; TabunganKu dapat digunakan untuk meniru E. Strategi Sistem Keuangan Inklusif c) peningkatan persentase tertentu dalam strategi Tabanas dalam mendekati segmen yang Terkoordinasi di Tingkat Nasional akses terhadap produk dan jasa asuransi murid sekolah. Setelah terbiasa dengan Program sistem keuangan inklusif di India jiwa; transaksi perbankan sederhana, anak-anak menggunakan strategi multi-aspek untuk d) peningkatan 1 persen pada LSM 1-5 + muda ini dapat menjadi fasilitator pendidikan meningkatkan sistem keuangan inklusif. 250.000 pada semua segmen terhadap keuangan bagi pihak perbankan dengan Setelah secara eksplisit memperkenalkan akses kepada produk dan jasa investasi menyebarluaskan pengetahuan mereka istilah `financial inclusion' untuk pertama kolektif; dan kepada generasi yang lebih tua. kalinya dalam Laporan Kebijakan Tahunan e) peningkatan 6 persen pada akses 2005-2006, RBI menerapkan kebijakan- terhadap produk-produk asuransi risiko Tabungan dapat menjangkau nasabah kebijakan berikut untuk meningkatkan sistem jangka pendek. Lembaga keuangan juga berpenghasilan rendah dengan lebih baik keuangan inklusif. diwajibkan untuk menyisihkan minimal ketimbang kredit a) memperkenalkan rekening bank 0,2 persen dari laba bersih operasional Bagi nasabah yang belum pernah sederhana `no-frills account` pada tahunannya bagi pendidikan konsumen. menggunakan jasa perbankan; pembukaan November 2005, dengan prosedur Setiap lembaga keuangan diberikan tabungan menawarkan proses pembentukan pengenalan nasabah (KYC) yang peringkat tahunan berdasarkan hubungan dengan bank yang lebih disederhanakan; pencapaian target tersebut yang tercatat bersahabat ketimbang pengajuan kredit. b) memperkenalkan fasilitas kredit GCC di scorecard. Produk tabungan sederhana dengan (General Credit Card) pada 2005, dalam transaksi gratis yang terbatas serta prosedur bentuk kredit bergulir yang mengizinkan Perhatian dan Rekomendasi pengenalan nasabah yang lebih sederhana pemegang kartu untuk melakukan akan memberikan pengalaman yang lebih Perlunya strategi nasional bagi sistem penarikan dana hingga batas tertentu; berarti ketimbang menyusun daftar aset yang keuangan inklusif c) meluncurkan financial inclusion drive memenuhi syarat sebagai agunan pinjaman Penyusunan strategi yang komprehensif (dimulai 2008) yang mensyaratkan setiap serta prosedur pengenalan nasabah yang tentang sistem keuangan inklusif dapat SLBCvi untuk mengidentifikasi satu atau lebih rumit dalam proses aplikasi pinjaman. menawarkan cara yang lebih efektif (secara lebih distrik di negara bagiannya untuk Nasabah yang sebelumnya tidak pernah biaya) dalam mendekati masalah tersebut. mencapai tingkat inklusi keuangan menggunakan bank harus `dididik` secara Tujuan, target populasi, dan koordinasi hingga 100 persen; bertahap mengenai cara mengakses layanan antar inisiatif yang jelas dan terarah akan d) mengijinkan bank untuk menggunakan Pengembangan Sektor Keuangan Catatan Teknis perbankan formal sembari mempertahankan miskin, mengumumkan peringkat bank asing atau LSM di wilayah-wilayah terpencil motivasi dan peningkatan nilai aset dalam hal kinerja mereka dalam memberikan dan miskin juga dapat membantu dalam mereka melalui tabungan. Masalah utama layanan perbankan sederhana/kredit pengumpulan modal yang dibutuhkan. pendekatan ini adalah minimnya keuntungan terjangkau kepada nasabah berpenghasilan dari memobilisasi setoran yang sedemikian rendah/baru pertama kali menggunakan Yang Dapat Ditawarkan Bank Dunia kecil dengan mempertimbangkan biaya bagi bank, subsidi untuk menciptakan lingkungan pelayanan segmen ini. Inovasi dari pasar yang yang kondusif bagi solusi TI yang inovatif, Kerja sama dalam mengembangkan strategi lain dapat menjadi panduan berguna untuk atau peraturan pembukaan cabang restriktif sistem keuangna inklusif mengetahui metode yang dapat digunakan yang mensyaratkan bank untuk terlebih Sejumlah inisiatif sistem keuangan inklusif untuk mengurangi biaya pengumpulan dahulu membuka beberapa cabang di daerah telah berhasil diimplementasikan di Indonesia, setoran sembari mempertahankan tingkat pedesaan sebelum diijinkan untuk membuka namaun dengan cara yang agak sporadis. pengembalian positif kepada nasabah. cabang tambahan di wilayah perkotaan. Pendekatan yang lebih koheren akan lebih Setelah memahami cara kerja layanan Contoh-contoh tersebut dapat memberikan memberikan manfaat baik bagi bank maupun perbankan dan memiliki tabungan, Indonesia pedoman tentang beberapa opsi nasabah berpenghasilan rendah. Bank Dunia fasilitas kredit yang terjangkau dapat mulai yang tersedia. dapat membantu Pemerintah, Bank Indonesia, ditawarkan atas permintaan nasabah, dengan dan sektor perbankan dalam merumuskan menggunakan tabungan tersebut sebagai Meningkatkan kemampuan BPR strategi sistem keuangan inklusif. agunan. Catatan transaksi setoran nasabah BPR berpotensi melayani nasabah yang tinggal dapat digunakan untuk melengkapi informasidi tempat-tempat terpencil. Pendekatan Membawa penerapan praktik terbaik dari negara- historis keuangan nasabah. Pendekatan peraturan dengan sistem `bertingkat' negara lain ini menghasilkan kondisi peralihan yang berdasarkan ukuran BPR memiliki prospek Contoh-contoh praktik terbaik internasional lebih mulus dari nasabah sebelumnya tidak yang lebih baik ketimbang pendekatan yang relevan dapat diajukan dan disesuaikan terlayani bank menjadi nasabah yang aktif seragam saat ini. Sambil tetap menjaga prinsip dengan konteks Indonesia sesuai permintaan. menggunakan bank. kehati-hatian, pertimbangan dapat diberikan Kerja sama untuk mengimplementasikan untuk mengurangi persyaratan modal awal Memberi insentif untuk mendorong sistem minimal untuk BPR kecil di lokasi terpencil; program-program uji coba keuangan inklusif memudahkan persyaratan pelaporan di Kemitraan pemerintah-swasta dapat digunakan Keterlibatan aktif sektor swasta/industri daerah-daerah dengan infrastruktur TI yang untuk menguji coba produk dan jasa inovatif perbankan teramat penting bagi belum berkembang; dan mempermudah yang dapat mendukung tercipatanya sistem kesinambungan program sistem keuangan persyaratan pelaporan keuangan ke publik keuangan inklusif bagi segmen berpenghasilan inklusif. Otoritas di negara-negara lain di wilayah yang tingkat literasi keuangannya rendah. Bank Dunia dapat bermitra dengan menggunakan beberapa insentif berikut rendah untuk digantikan dengan pengarahan pihak otoritas dan sektor perbankan untuk ini untuk mendorong sistem keuangan lisan dalam bahasa setempat, merupakan menguji coba produk dan jasa tertentu. inklusif: insentif pajak untuk bank-bank opsi yang dapat dilakukan untuk mendorong Keberhasilan proyek uji coba tersebut akan yang melayani nasabah baru pertama kali pertumbuhan BPR di wilayah-wilayah ini. dijadikan sebagai acuan untuk perluasannya menggunakan bank atau rumah tangga Mengizinkan sebagian kepemilikan BPR oleh dalam skala yang lebih besar. i Improving Access to Financial Services in Indonesia (World Bank, 2010). ii Presentasi Bank Indonesia dalam Lokakarya Bank Dunia tentang Peningkatan Akses terhadap Jasa Keuangan Formal di Indonesia mengasumsikan bahwa pada 2008 sekitar 70% dari 228.523.300 orang masuk ke dalam usia produktif dan berpotensi untuk dilayani bank. Studi Bank Dunia pada 2010 menemukan bahwa dari semua rumah tangga di Indonesia sekitar 49% menggunakan layanan bank, 3% menggunakan layanan keuangan formal lainnya, 31% menggunakan layanan keuangan informal, dan 17% tidak terlayani sama sekali. iii Skema tersebut dihentikan pada akhir 90-an. Kemudian diluncurkan kembali pada 2007 sebagai Pigmy Plus. iv Dilikuidasi pada Agustus 2004. v Kelompok 15-20 orang dengan latar belakang sosial yang sama untuk menangani masalah bersama. vi State Level Banking Committee: perwakilan bank di negara bagian, pemerintah lokal, dan RBI. vii Perwakilan bank, perusahaan asuransi, profesional kulit hitam dan pebisnis kulit hitam, unit trust, pengelola dana, dan perusahaan broker. Bacaan Tambahan: · Bankable Frontier Associates. "The Mzansi Bank Account Initiative in South Africa", Afrika Selatan, 2009. · Mas, Ignacio dan Kabir Kumar. 2008. "Banking on Mobiles: Why, How, for Whom?", CGAP Focus Note No. 48 Juni 2008. · NABARD. "Report of The Commitee on Financial Inclusion", India, 2008. · The World Bank. "Finance for All: Policies and Pitfalls in Expanding Access", World Bank Policy Research Report, 2008. · The World Bank. "Banking the Poor, Measuring Access in 54 Economies", 2009. · The World Bank. "Improving Access to Financial Services in Indonesia", Juni 2010. · Zimmerman, Jamie M. dan Shweta S. Banerjee. "Promoting Savings as a Tool for International Development". New America Foundation, Oktober 2009. Untuk informasi lebih lanjut, mohon menghubungi: Access to Finance Kunjungi website kami Yoko Doi World Bank Office Jakarta http://www.worldbank.org/id Financial Specialist Gedung Bursa Efek Indonesia (ydoi@worldbank.org) Menara 2, Lt.12, Jl. Sudirman, Kav 52-53 P.S. Srinivas Jakarta 12190, Indonesia Lead Financial Economist (psrinivas@worldbank.org) Telp. 62 21 52993000 Faks 62 21 52993111